A. Gambaran Umum Tentang Ritel
-Pengertian
Retail
Retail adalah
penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ).
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ).
Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut
sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan
Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang
memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush
dan Gresham, 1994)
-Klasifikasi Retail
Menurut Pintel
dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai
contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang
berdasarkan sbb :
- Retail Kecil
Bisnis
Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500
pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh
penjualan dan manajemen.Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail
kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship) .
- Retail Besar
Pada saat
ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut
meliputi : Departemen Store - Chain organization (organisasi berantai),
Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online )
Departemen
Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam
jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja.
B. Proses
Perencanaan & Manajemen Ritel
Dalam memilih
retail store, pembeli mempertimbangkan banyak hal. Faktor yang diperhatikan
adalah yang berkaitan dengan kebutuhan ekonominya. Di lain pihak kebutuhan
emosional (seperti gengsi) juga kadangkala mempengaruhi pilihannya.
Faktor-faktor
ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi:
1. Harga.
Ada retail
store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement store) dan
ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti discount
store).
2. Kemudahan
Kemudahan
parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang
diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).
3. Kualitas produk yang ditawarkan.
4. Bantuan wiraniaga.
Apakah harus
swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.
5. Reputasi
Kejujuran dan
kewajaran dalam jual beli
6. Nilai yang ditawarkan
Yaitu
perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer value
adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa,
meliputi product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja),
service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi),
personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value
(citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang
dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.
7. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan.
Pengiriman
barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang
sudah dibeli.
C.
Sistem Informasi Ritel
Dalam perdagangan eceran atau
ritel dimana arus data barang dagangan dan
uang berputar sangat cepat diperlukan pengendalian dan pengawasan yang baik. Salah satu bentuk pengendalian dan pengawasan tersebut adalah dengan melakukan pencatatan data yang tertib dan teratur, serta penyuguhan informasi dalam bentuk sistem pelaporan yang tepat waktu dan akurat sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi setiap keputusan yang akan diambil. Sistem Informasi Ritel (SIM Ritel) adalah suatu sistem informasi yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan teknologi terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan. Secara umum struktur SIM Ritel tidak berbeda dengan Sistem Informasi
Manajemen lainnya, meliputi
uang berputar sangat cepat diperlukan pengendalian dan pengawasan yang baik. Salah satu bentuk pengendalian dan pengawasan tersebut adalah dengan melakukan pencatatan data yang tertib dan teratur, serta penyuguhan informasi dalam bentuk sistem pelaporan yang tepat waktu dan akurat sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi setiap keputusan yang akan diambil. Sistem Informasi Ritel (SIM Ritel) adalah suatu sistem informasi yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan teknologi terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan. Secara umum struktur SIM Ritel tidak berbeda dengan Sistem Informasi
Manajemen lainnya, meliputi
1.Tingkatan informasi untuk
proses transaksi, dalam hal ini fungsinya adalah sebagai
inquiry response. Tingkatan ini biasanya menjadi tanggung jawab dari staff atau
clerk.
inquiry response. Tingkatan ini biasanya menjadi tanggung jawab dari staff atau
clerk.
2.Tingkatan informasi untuk
perencanaan operasional, pengendalian dan
pengambilan keputusan. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional setiap harinya dibutuhkan oleh Lower Management yang berada pada tingkatan ini untuk pengambilan keputusan.
pengambilan keputusan. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional setiap harinya dibutuhkan oleh Lower Management yang berada pada tingkatan ini untuk pengambilan keputusan.
3. Tingkatan informasi untuk
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan. Pada tingkatan ini Middle
Management membutuhkan informasi yang datangnya dari tingkat perencanaan
operasional maupun informasi dari luar lingkungan perusahan seperti informasi
tentang pesaing. Informasi tersebut nantinya akan menjadi dasar pembuatan
rencana taktis perusahaan contohnya pembuatan anggaran maupun pengambilan
keputusan seperti penentuan jenis dan harga
barang.
4.Tingkatan informasi untuk
perencanaan strategik, kebijakan dan pengambilanbarang.
keputusan. Tujuan dan arah perusahaan ditentukan oleh Top Management. Karena
itu informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dan keadaan lingkungan
luar perusahaan perlu dimiliki oleh tingkat ini demi kemajuan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar